Batamline.com, Batam – Sebanyak 28 warga Batam yang terkonfirmasi positif Covid-19 dinyatakan sembuh.
Berdasarkan update data Sabtu (5/9/2020), jumlah pasien yang sembuh jauh lebih banyak dari warga Batam yang dinyatakan positif Covid-19, yaitu 9 orang.
Ketua Bidang Kesehatan Gugus Tugas Covid-19 Batam Didi Kusmarjadi mengungkapkan, meski saat ini masih ada warga Batam yang positif, namun tidak terlalu banyak seperti beberapa hari sebelumnya yang mencapai puluhan orang.
“Data tanggal 5 September, 28 orang sembuh, dan 9 orang dinyatakan positif. Lebih banyak yang sembuh dibandingkan yang positif,” ujar Didi, sesuai rilis yang diterima.
Baca juga: Bandel, Pelanggar Protokol Kesehatan Dihukum Ngaji di Makam Korban COVID-19
Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam ini, pasien yang sembuh didominasi tenaga medis, yakni 13 orang. Mereka terdiri dari 9 tenaga medis RSUD Embung Fatimah, dan 4 lainnya tenaga medis berstatus ASN.
“Tenaga medis yang sebelumnya terkonfirmasi posotif sudah mulai banyak yang sembuh, terutama tenaga medis di RSUD Embung Fatimah,” jelasnya.
Sementara 15 pasien lainnya merupakan warga Batam mulai dari peniunan Polri, pelajar, karyawan swasta ibu rumah tangga serta mahasiswa.
Jika dikalkulasikan, sebanyak 422 dari 772 kasus Covid-19 dinyatakan sembuh di Batam. Sedangkan yang masih dirawat sebanyak 316 orang. Sementara yang meninggal dunia sebanyak 34 orang.
Meski banyak yang sembuh, namun sast ini masih ada warga Batam yang positif. Sehingga, tidak tertutup kemungkinan virus Covid-19 bisa terus menyebar.
Didi kembali mengingatkan agar masyarakat bisa menjalani lrotokol kesehatan.
Baca juga: WNA Asal Canada Tewas di Nongsa Point
“Mencegah lebih baik. Makanya, sangat penting protokol kesehatan dijalankan dalam aktivitas sehari-hari,” tambah Didi mengingatkan.
Saat ini, Pemerintah Kota Batam juga telah mengeluarkan Perwako yang mengatur tentang protokol kesehatan.
Didi berpesan kepada masyarakat, semoga penerapan nantinya tidak banyak lagi masyarakat Batam yang kedpatan tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Saat ini masih dilakukan sosialisasi. Baru setelah itu akan dilakukan penindakan. Semoga kesadsran untuk menjalankan protokol kesehatan tumbuh dalam diri, bukan karena adanya sanksi,” pungkasnya.