Laboratorium Mini Produksi Sabu dan Ekstasi Terungkap di Tanjung Piayu Batam

Pabrik narkoba
Tersangka

Batamline.com, Batam – Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) mengungkap pabrik narkoba rumahan yang beroperasi di kawasan tambak udang, Kampung Sukadamai, Kelurahan Tanjung Piayu, Kota Batam.

Kapolda Kepri, Irjen Asep Safrudin, menjelaskan dari penggerebekan tersebut pihaknya berhasil menyita barang bukti berupa 5.560,03 gram sabu, 556,3 gram pil ekstasi, serta mengamankan dua tersangka berinisial VO dan PST.

Read More

“Pengungkapan ini berawal dari laporan masyarakat pada Minggu, 14 September 2025, terkait peredaran narkoba di Kampung Madani. Sehari setelahnya, 15 September, kami langsung melakukan penggerebekan,” ujar Asep dalam konferensi pers, Selasa (16/9/2025).

Di lokasi tambak, polisi menemukan sebuah rumah yang disulap menjadi laboratorium mini untuk memproduksi sabu dan ekstasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka mengaku sabu yang diproduksi berasal dari sabu reject atau kualitas rendah. Barang tersebut kemudian dicampur bahan kimia dan dipanaskan menggunakan kompor hingga kembali menghasilkan sabu yang diklaim berkualitas tinggi.

“Dari tersangka PST, kami juga mendapati 3,9 gram sabu. Hasil pengembangan membawa kami ke lokasi tambak yang ternyata digunakan sebagai tempat produksi narkoba skala kecil,” tambah Kapolda.

Selain narkotika, polisi turut menyita berbagai bahan kimia dan peralatan produksi. Diduga, perlengkapan itu dikirim dari Pekanbaru oleh seseorang berinisial AR yang kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Sementara pil ekstasi yang ditemukan merupakan hasil daur ulang dari ekstasi rusak, kemudian dicetak ulang menggunakan alat khusus.

“Ini bukan sekadar kasus penyalahgunaan, melainkan sudah tahap produksi. Aktivitas mereka berjalan lebih dari tiga minggu, disamarkan di area tersembunyi dan jauh dari pemukiman agar sulit terdeteksi,” jelas Asep.

Selain AR, aparat juga memburu seorang berinisial M yang diduga sebagai pemilik lahan tambak sekaligus terkait kasus narkoba lain.

Kapolda menegaskan penyidikan masih terus dikembangkan, termasuk menelusuri pendanaan serta jaringan distribusi barang haram tersebut.

“Kami mohon dukungan masyarakat, agar jaringan ini dapat diungkap hingga ke akar-akarnya,” tegasnya. (pye)

Related posts