Dijelaskan Thomas, saat melakukan pengecekan kesehatan yang terakhir kali, terindikasi adanya 19 karyawannya dalam keadaan kurang sehat. Kemudian dilakukan rapid test bekerjasama dengan RSKI Galang, ditemukan dua orang reaktif.
“Kita tidak memiliki tempat untuk isolasi, sehingga kita bekerjasama dengan RSKI Galang untuk melakukan isolasi. Dua karyawan yang reaktif kita kirim ke Galang,” jelasnya.
Ketika ditemukan adanya yang reaktif, pihaknya harus melakukan sterilisasi di lokasi. Meskipun, reaktif belum menentukan apakah dua karyawannya tersebut positif Covid-19.
Baca: Biasanya Penuh Lampu Serba Biru, Kini Blue Fire Gelap Gulita
“Kita masih menunggu hasil swab yang dilakukan di RSKI Galang. Yang jelas mereka kita isolasi dulu di sana, dan kita lakukan sterilisasi beberapa hari ini. Kami terus memberikan kenyamanan ini agar tamu yang datang merasa aman. Reaktif belum tentu positif, bisa saja karena mereka kelelahan bekerja,” tambah Thomas.
Disamping itu, pihaknya juga sudah melaporkan hal ini ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam. Semua itu dilakukan bukan diminta, melainkan inisiatif dari Blue Fire sendiri.
Baca: Ini Identitas Pria yang Ditemukan Tewas Tergantung di Batam Center, Ada yang Kenal?
“Dinas Pariwisata merekomendasikan agar dilakukan evaluasi. Saat ini kita masih melakukan pembersihan dan renovasi sedikit untuk kenyamanan tamu serta lebih memperketat pengawasan. Meskipun sebelumnya sudah sangat ketat,” ungkapnya.
Melihat kondisi saat ini, setelah sterilisasi dilakukan beberapa hari, pihaknya sangat optimis bahwa Blue Fire aman dan sudah steril. Serta, siap beroperasi kembali.
“Kami jamin lokasi sudah aman, karena beberapa hari terakhir kita tutup untuk sterilisasi,” pungkasnya.