Bocah Korban Kekerasan Ibu Kandung Dititipkan di Rumah Singgah Nongsa, Begini Kondisinya Sekarang

Dianiaya ibu kandung anak jadi korban kekerasan di batam
Korban ditemukan warga dirantai, ibu korban ditangkap (foto: batamline.com)

Batamline.com, Batam – As, bocah kelas VI Sekolah Dasar (SD) di Batam yang menjadi korban kekerasan oleh ibu kandungnya, Zu (35) kini dititipkan di rumah penitipan anak korban kekerasan kawasan Kabil, Kecamatan Nongsa. Agar, korban mendapatkan pelayanan hukum, kesehatan, dan kesehatan mental.

Kemarin, Unit VI Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Barelang melakukan pengecekan kondisi dan perkembangan bocah 13 tahun tersebut. Kondisinya pun mulai membaik.

Read More

Kanit VI PPA Satreskrim Polresta Barelang, Ipda Fransisca Febrina Siburian mengatakan, saat ini sudah mulai membaik dan juga sudah banyak perkembangan.

Baca: Tragis! Bocah Perempuan Dianiaya Ibu Kandung di Batam, Kaki Tangan diikat dan Leher Dililit Rantai

“Korban sekarang sudah mulai merasakan hidup dengan normal. Seperti tidur sudah mulai nyenyak, pada pagi harinya bangun untuk sholat subuh, kemudian dilanjutkan dengan mencuci bajunya sendiri,” kata Fransisca, Sabtu (16/11/2024) malam.

Korban juga sudah mulai bisa makan dengan baik. Dimana sebelumnya, korban kesulitan menelan makanan akibat dililit rantai oleh ibunya pada bagian leher.

“Untuk makan sekarang ini juga sudah mulai dengan normal, namun untuk minum harus diingatkan, karena dia terlihat kurang minum air putih,” ujarnya.

Kesehariannya, korban juga sering ke perpustakan di rumah singgah tersebut. “Dia juga hobi membaca, karena hari-harinya berada di perpustakaan,” tuturnya.

Fransiska juga mengatakan, saat ditanya keadaannya, korban juga tidak mengeluhkan sakit apapun. Hanya saja, ia tidak bisa duduk tegak karena badan bagian kanannya masih sakit.

“Proses adaptasi sepertinya lancar dikarenakan korban banyak bercerita dan bukan tipe yang pemalu,” sambungnya.

“Di sana itu mereka juga ada kegiatan merajut, taekwondo kemudian juga membuat kerajinan seperti gelang. Selain itu juga ada konsultasi dengan psikolog,” ungkapnya.

Related posts