Batamline.com, Indramayu – Kasus pembunuhan sadis di Indramayu akhirya terbongkar, Polisi menangkap dua pelaku pembunuhan yang tidak lain adalah rekan korban.
Dedi Sutara alias Buntung tewas dibunuh di Indramayu, pada Jumat (23/5/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
Dedi dibunuh oleh dua rekannya sendiri yaitu T alias Cepi (24) dan M alias Teleng (24) yang kini sudah dijadikan tersangka oleh kepolisian.
Kedua pelaku mengeroyok Dedi hingga tewas lalu mayatnya ditinggalkan di area sawah Desa Pagedangan, Kecamatan Tukdana, Indramayu
Jenazah Dedi pertama kali ditemukan oleh warga yang melintas di tempat kejadian perkara (TKP), pada Sabtu (24/5/2025) pagi.
Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, membeberkan pengakuan kedua tersangka pengeroyokan.
AKBP Ari juga menjelaskan bahwa Dedi ditemukan dengan kondisi babak belur terutama pada bagian wajah dan leher.
Pihak kepolisian berhasil menangkap kedua pelaku kurang dari 24 jam setelah penemuan mayat Dedi.
“Alhamdulillah dalam waktu kurang dari 24 jam kami dapat merespons dengan cepat mengungkap kasus pembunuhan yang terjadi di Tukdana,” ujar Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Senin (26/5/2025).
Kronologis
Tak berhenti di situ saja, AKBP Ari juga membeberkan kronologi pembunuhan yang berawal dari korban dan para pelaku menonton acara kesenian sandiwara.
Saat itu, mereka mabuk-mabukan bersama hingga terjadi cekcok antara korban dan pelaku.
Esok harinya saat malam hari, empat orang terdiri dari korban, kedua pelaku, dan rekannya yang lain bernama Sarwa bertemu untuk kembali pesta miras.
Mereka minum miras di rumah Sarwa. Sekitar pukul 22.30 WIB, pelaku T alias Cepi memaksa korban untuk ikut ke suatu tempat.
T alias Cepi sedari awal berniat menghabisi korban. Ia pun mengajak M alias Teleng untuk membantu menganiaya Dedi Sutara.
Korban yang sudah dalam keadaan mabuk berat dibonceng ditengah naik sepeda motor. Dengan posisi M alias Teleng yang menyetir motor sedangkan T alias Cepi paling belakang menjaga korban.
Sedangkan rekannya yang lain, Sarwa tidak ikut dalam aksi pengeroyokan tersebut.
“Awalnya minum minuman keras lalu terjadi gesekan. Esoknya minum minuman keras lagi dan terjadi gesekan lagi. Kemudian dibawa lah ke sawah tersebut dan dianiaya hingga akhirnya meninggal dunia,” ujar dia.
Sumber: Tribunbatam.id