Dampak Anak Broken Home, Viral Isabella Guzman Tersenyum Usai Bunuh Ibunya 151 Tikaman

Isabella Guzman
Isabella Guzman tersenyum dalam persidangan usai bunuh ibunya dengan 151 tikaman. (Ist)

Batamline.com, Batam – Masih ingat dengan Nama Isabella Guzman? Namanya saat ini tengah viral dan jadi bahan pembicaraan banyak orang.

Isabella adalah remaja yang mengenakan pakaian tahanan, tapi tersenyum ke arah kamera di ruang sidang. Senyum Isabella tersebut menjadi sorotan netizen Indonesia bahkan sebagian ada yang mengaku miris melihat senyum gadis remaja tersebut.

Isabella Yun-Mi Guzman adalah gadis asal Colorado, Amerika Serikat. Ia ditahan karena membunuh ibunya dengan 151 tikaman di wajah dan leher pada 28 Agustus 2013 lalu. Saat itu, gadis cantik ini masih berusia 19 tahun.

Dilansir dari The Daily Mail, Isabella dinyatakan tidak bersalah.

“Pada sidang pengadilan pada hari Kamis, seorang hakim meninjau hasil evaluasi mental dan memutuskan bahwa Guzman tidak bersalah dengan alasan kegilaan,” kata Jaksa Wilayah George Brauchler.

Keputusan diambil usai pihak pengadilan Colorado resmi menerima permohonan banding dan menyatakan Guzman mengalami gangguan jiwa.

Lepas dari jeratan jeruji besi, Isabella Guzman akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Pueblo, Colorado. Karena penyakit mental yang dideritanya, Guzman dinilai tak bisa menentukan mana yang benar dan salah.

Baca juga: Bawa Cewek ke Hotel, Bintang Muda Man City dan MU Didepak dari Skuad

Perlakuan tak biasa itu pun mengundang berbagai reaksi di dunia. Apalagi kasus tersebut kala itu menjadi headline di beberapa media mainstream internasional.

Faktanya, gadis tersebut memiliki gangguan kejiwaan akibat broken home. Ayah dan Ibunya bercerai ketika masih kecil.

Isabella dan ibunya, Yun-Mi Hoy, diketahui kerap bertengkar, apalagi semenjak ibunya menikah lagi dengan seorang pria bernama Ryan Hoy.

Menurut keterangan aparat setempat, dilansir dari Dailymail, Isabella semakin sering melawan ibunya, yang diduga karena kesal ibunya menikah lagi.

Sempat Kirim Surel ke Ibunya

Sehari sebelum menikam ibunya, Isabella juga sempat mengirimkan surel (email) kepada ibunya yang isinya “Kau akan menebusnya”.

Ketika menerima surel itu, ibunya sempat menelepon kepolisian Aurora dan meminta datang ke rumahnya. Polisi pun datang memenuhi permintaan ibunya.

Keesokan harinya, Isabella melancarkan aksinya di rumah ibunya di blok 2600 Jalan South Lima. Polisi menemukan jasad Yun-Mi Hoy dalam keadaan mengenaskan di dalam kamar mandi lantai dua berselang beberapa jam kemudian.

Isabella Guzman diringkus dalam waktu 16 jam semenjak ditetapkan sebagai buronan. Ketika itu, usianya masih 18 tahun atau kini memasuki usia 25 tahun.

Pengadilan Colorado sendiri memvonis bahwa Isabella tidak bersalah. Dia dikirim ke Rumah Sakit Pemerintah di Pueblo untuk menjalani perawatan kejiwaan alih-alih dikirim ke penjara.

Menurut keterangan dokter yang merawatnya, dr Richard Pounds, Isabella didignosa mengalami paranoia schizophrenia.

“Dia sering menatap ke ruang hampa, lalu bicara dengan seseorang yang tidak terlihat, dan dia tertawa sendiri,” kata dr Richard.

Ayah tiri Isabella Guzman, Ryan Hoy menyebutkan anaknya lebih sering mengurung diri di kamar usai disambangi pihak kepolisian.

“Dalam percakapan itu, saya pikir saya membuat kemajuan, tapi jelas itu tidak melakukan apa-apa, karena beberapa jam kemudian, hal ini terjadi,” ujar ayah Isabella.

Simak beberapa dampak broken home bagi anak di halaman selanjutnya

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *