Batamline.com, Batam – Pertarungan pemilihan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) 2020 semakit dekat. Saat ini, digadang-gadangkan ada tiga kandidat yang akan berlaga di Pilkada Kepri 2020.
Meski belum pasti, namun isu mulai menyebar adanya pasangan-pasangan yang akan bersaing. Mulai dari PDIP mengusung Soerya Respationo, Golkar mengusung Ansar Ahmad, dan poros ketiga adalah Isdianto.
Masing-masing calon juga mulai menampakkan siapa akan direkrut mendampinginya untuk duduk sabagai calon wakil gubernur.
Mulai dari Soaerya atau lebih dikenal dengnan panggilan Romo, sudah menentukan pilihan. Ia akan berpasangan dengan Iman Sutiawan dari Partai Gerindra.
Sedangkan Ansar juga sudah dipastikan akan berdampingan dengan kader Partai Nasdem, yakni Marlin Agustina Rudi.
Berbeda lagi dengan Isdianto. Meski sudah keluar dari PDIP belum lama ini, sudah dipastikan ia juga akan maju untuk Pilgub tahun 2020 ini.
Beberapa nama ikut mencuat akan mendampinginya. Awalnya, Isdianto memiliki cukup banyak pilihan seperti meminta dukungan dari PKS, Nasdem, Demokrat maupun Hanura. Isu santer menyebut, Isdianto digadang-gadang bakal berpasangan dengan Marlin, istri Wali Kota Batam Rudi.
Siapa Pasangan Isdianto?
Namun prediksi tersebut berubah. Marlin justru akan berdampingan dengan Ansar. Nah siapakah yang akan maju bersama Isdianto?
Selain Marlin, masih ada satu wanita lagi yang akan ikut berlaga. Yakni, Suryani yang merupakan kader dari partai PKS.
Isu berdampingannya Isdianto dengan Suryani kian mencuat. Namun potensi ini bisa saja berubah. Sebelum pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur, segala sesuatu berpeluang terjadi. Apalagi, sejauh ini juga belum ada keterangan dari kedua kubu sebagai bentuk pasti
Dilansir dari rmco.id, menurut pengamat politik dari Tangjungpinang, Kepri, Endri Sanopaka, pasangan cagub cawagub itu tergambar dari figur yang muncul dan perolehan kursi masing-masing partai berdasarkan hasil Pemilu 2019.
Menurut Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Raja Haji Tanjungpinang ini, ada dua kekuatan besar di DPRD Provinsi Kepri yakni PDIP dan Golkar. Kedua partai ini masing-masing berhasil memperoleh 8 kursi di Pemilu 2019.
PDIP sudah memutuskan Soerya Respationo sebagai calon gubernur, dan berkoalisi dengan Gerindra dan PKB. Pendamping Soerya digadang-gadangkan adalah Iman Sutiawan, Wakil Ketua DPRD Batam yang baru baru ini diangkat jadi Ketua Gerindra Kepri, menggantikan Syahrul (almarhum).
Sementara Golkar, lanjut Endri, cagub yang digadanggadang adalah Ansar Ahmad. Ansar merupakan mantan Bupati Bintan dua periode, mantan Ketua DPD Golkar Kepri. Saat ini, Ansar menjabat anggota DPR. Golkar dan PDIP hanya butuh satu kursi DPRD Kepri lagi agar bisa mengusung pasangan cagub-cawagub.
“Sangat disayangkan kalau Golkar dan PDIP berkoalisi atau mengulang koalisi di Pilgub Kepri 2015. Ini kurang menarik jika terjadi kalau dilihat dari aspek demokratis, meski hal itu dapat saja terjadi,” ujarnya.
Selain itu, akan munculnya poros ketiga untuk mengusung kandidat cagubnya. Saat ini muncul nama Isdianto, Plt Gubernur Kepri. Kemungkinan, Isdianto tidak terlalu sulit mendapatkan ‘perahu’ dari partai poros ketiga. Dia memprediksi, Isdianto bisa mendaftar sebagai balon gubernur Kepri ke KPUD.
Ada pula kandidat cagub Kepri Ismeth Abdullah, mantan Gubernur Kepri dan mantan Bupati Kepulauan Riau Huzrin Hood. Keduanya berkeinginan mencalonkan diri di Pilkada Kepri 2020. Peluang mereka cukup besar, tergantung hasil negosiasi dengan partai pengusung. “Saya pikir cukup banyak figur muncul. Tapi realitasnya nanti kemungkinan hanya 3 pasang calon,” jelasnya.
Editor: Uncu