Batamline.com, Batam – Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Pantau Protokol Kesehatan Belajar Tatap Muka dan Evaluasi Pelaksanaan Daring di SLTA se-Kepri.
Kunjungan pertama sudah dilakukan di 4 sekolah SLTA di Batam yaitu SMKN 7 Batam, SMAN 3 Batam, Sekolah AIS dan, SMK Putra Jaya Batam. Ditargetkan sebanyak 35 sekolah SLTA di Kepri
“Dari pemaparan kepala sekolah yang dikunjungi, Alhamdulillah sampai sejauh ini tidak ada siswa-siswi SLTA yang sedang terpapar covid, baik yang melaksanakan daring di rumah maupun yang praktek di sekolah. Semua siswa yang belajar daring dan praktik sehat,’’ ujar Erry Syahrial, Ketua KPPAD Kepri yang didampingi Komisioner Titi Sulastri, Marlia Sari Dewi dan Mahmud Syaltut.
Demikian juga terhadap siswa-siswi SMKN 7 Batam yang praktek dan belajar daring di rumah. Sejak dilaksanaan belajar tatap muka, tidak ada siswa yang mengeluhkan soal kesehatan terkait dengan Covid-19.
“Kunjungan ke berbagai sekolah yang pada tanggal 2 November hingga Desember, juga ditujukan pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan bagi guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah,” jelasnya.
Seperti diketahui bahwa proses belajar untuk siswa SMK baik negeri maupun swasta sudah diperbolehkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepri sejak Agustus lalu. Siswa SMK selain pembelajaran daring, juga dilakukan pembelajaran tatap muka karena terkait dengan pelajaran praktek.
“Permasalahan dominan yang dihadapi guru saat daring adalah kebosanan yang dihadapi siswa dalam belajar daring. Apalagi bagi siswa SLTA yang terus belajar di rumah,” tutur Erry.
Baca: Hasil Sementara Pilpres AS: Joe Biden Unggul, Islam AS Dijanjikan…
Baca: Cak Ta’in Ingatkan ATB Dana Rp 742 Miliar Jangan Diembat, Itu Korupsi..!
Sistem belajar daring yang dilakukan tidak menarik dan monoton, sehingga ada siswa yang sering telat masuk kelas daring dan mematikan videonya.
Selain itu, siswa yang bosan di rumah boleh datang ke sekolah untuk melakukan aktivitas olahraga, bakat dan, minat di banyak kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
Beberapa siswa juga boleh datang ke sekolah untuk belajar dari guru langsung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Bagi siswa SMK yang praktek dan ada jadwal belajar ke sekolah, dengan sistem bergiliran dengan siswa lain agar tidak terjadi keramaian juga mengalami kebosanan. (mka)