Lawan Diplomasi China, 4 Negara Ini Sepakat Kirim Vaksin Covid-19 ke Penjuru Asia

Corona
Ilustrasi Covid-19. (Ist)

Batamline.com, New Delhi -Kelompok yang disebut “Quad” dari empat negara yakni Amerika Serikat (AS), India, Australia dan, Jepang ingin memperluas vaksinasi global dan melawan diplomasi vaksinasi China yang berkembang di Asia Tenggara dan di seluruh dunia.

Para pemimpin Amerika Serikat (AS), India, Australia dan Jepang sepakat untuk mengumpulkan pembiayaan, manufaktur, dan kapasitas distribusi untuk mengirim 1 miliar vaksin virus corona ke seluruh Asia pada akhir 2022.

Read More

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri India, seperti yang diterbitkan Reuters dan dikutip Batamline.com dari Tribunnews.com, Senin (15/3/2021).

“Kolaborasi ini paling mendesak dan berharga,” ujar Menteri Luar Negeri India Harsh Vardhan Shringla dalam konferensi pers di ibu kota India New Delhi setelah pertemuan puncak virtual empat arah.

India adalah pembuat vaksin terbesar di dunia.

Baca: Alasan Terbit Larang Istri Makan Pemberian Orang: Takut Diguna-guna!

“Keempat negara telah menyepakati rencana untuk mengumpulkan sumber daya keuangan, kemampuan dan kapasitas manufaktur mereka, dan kekuatan logistik sehingga dapat meningkatkan manufaktur dan distribusi vaksin Covid-19 di kawasan Indo-Pasifik,” katanya.

“Kami percaya ini akan mempercepat proses pemulihan pasca-pandemi dan memungkinkan keluarga dan bisnis untuk menyelesaikan krisis Covid-19,” jelasnya.

India akan menggunakan kapasitas manufakturnya untuk membuat vaksin AS, dengan pembiayaan berasal dari U.S. International Development Finance Corporation dan Japan Bank for International Cooperation.

“Australia akan membiayai pelatihan dan memberikan dukungan logistik terakhir untuk distribusi vaksin, yang sebagian besar akan ditujukan ke Kepulauan Pasifik, Asia Tenggara dan negara-negara di Samudra Hindia,” tambahnya.

Inisiatif ini, bagaimanapun, mungkin terhambat oleh pembatasan ekspor AS pada bahan baku kritis untuk rantai pasokan vaksin India.

Shringla mengatakan masalah ini adalah bilateral dengan Amerika Serikat yang telah diangkat oleh duta besar India di Washington.

“Pertimbangan diberikan pada poin yang sangat penting ini,” katanya, tanpa menguraikan.

“Kerjasama itu tidak akan berdampak pada produksi vaksin untuk 1,4 miliar penduduk India,” tambah Shringla.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *