Menelusuri Lembah Hitam Lokalisasi Belakang BCA Jodoh, WARNING: Untuk Kalangan Dana Pas-pasan

belakang BCA Jodoh
Ilustrasi/ist

Batamline.com, Batam – Dunia pariwisata di Batam kembali bergairah setelah pemerintah melonggarkan aturan protokol kesehatan Covid-19. Wisatawan lokal dan mancanegara pun kembali ramai berkunjung ke Kota Batam. Tempat Hiburan Malam (THM) terus menjamur dan bersaing dalam bisnisnya.

Seolah tak mau kalah, tempat prostitusi ilegal yang sempat redup akibat pandemi kini kembali hidup. Salah satunya di belakang BCA Jodoh.

Read More

Bukan untuk kalangan atas. Lokalisasi di tempat tersebut cukup terkenal di Kota Batam bagi kalangan dana pas-pasan.

Lokalisi ini sudah ada sejak tahun 2000. Tempat itu berkembang dengan cepat. “Murah di sana. Sekitar Rp 100 ribu sampai 200 ribuan,” kata salah seorang tukang ojek pangkalan di lokasi tersebut yang enggan namanya dipublikasikan, Rabu (1/6/2022) malam.

Ruko-ruko kosong dikuasai oleh mucikari dan menyewakannya kamar kepada para PSK yang mangkal di lokasi tersebut. Kamar-kamar berukuran 1,5 x 2 meter itu berdindingkan triplek.

Kebanyakan, pintu masuk ke kamar remang-remang itu dari pintu belakang. Di sana, dijaga oleh beberapa preman. Tak sembarang masuk, hanya tamu yang digendeng oleh para PSK yang bisa melewati pintu itu.

Alunan musik dari beberapa kafe liar pun membuat lokalisasi belakang BCA Jodoh semakin kentara.

Para PSK biasanya menjajakan diri di sekitar lokasi tersebut, mereka berdiri di tempat-tempat gelap dengan pakaian minim. Rokok di tangan seolah menjadi tanda jika mereka sedang mencari pria hidung belang.

“Kami pasang harga ada yang mulai Rp 100-Rp 200 ribu. Nantinya uang itu dibagi untuk kamar Rp 20.000 termasuk tisu dan kalau untuk kondom kita bisa ambil di setiap blok kamar atau bawa sendiri,” tutur Mawar (bukan nama sebenarnya) kepada Batamline.com beberapa waktu lalu.

Janda beranak dua itu menceritakan, dalam setiap blok memiliki harga bervariasi yang mana diisi oleh rekan-rekan sepekerjanya yang rata rata memiliki wajah dan penampilan yang mengundang sahwat.

“Untuk di taman dalam ada harganya Rp 300 ribu, di depan Bank BRI ada yang Rp 150 ribu, dekat Morning Bakery Rp 120 ribu, di depan kantor pos ada yang Rp 120 sampai Rp 150 ribu, dan didekat pencucian motor ada juga yang Rp 100 ribuan,” ungkap wanita berkulit bersih itu.

Persaingan sesama PSK pun kerap terjadi saat saling rebutan tamu yang datang menghampiri. “Kalau sudah saling rebutan tamu pasti ada aja yang bertengkar,” ujarnya.

Tak hanya menawarkan diri secara langsung. Di era digital ini, mereka juga menjajakan diri melalui aplikasi-aplikasi media sosial.

“Sebagian ada bos, ada juga yang freelance. Kalau yang ikut papi, mereka pasti jaga kita juga. Mereka perhatikan kita kalau bekerja,” tuturnya.

Keberadaan lokalikasasi di seputara Jodoh ini sebenarnya sudah lama dikeluhkan warga sekitar. Bahkan tahun silam, lokalisasi di wilayah Jodoh juga pernah diberanguskan oleh tim gabungan TNI-Polri, Satpol PP dan pemeritah Kota Batam. Namun tak lama berselang, tempat itu kembali menggeliat. (tim)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *