Batamline.com, Batam – Ratusan pengurus dan kader Partai Ummat di Kota Batam kompak mengundurkan diri. Pengunduran diri tersebut dideklarasikan di kawasan Welcome To Batam (WTB), Minggu (17/10/2021) pagi.
Dalam deklarasinya, para pengurus dan kader Partai Ummat membentangkan spanduk yang bertuliskan, “Deklarasi Pengunduran Diri Massal Pendiri, Penggagas, Pengurus DPD, Pengurus DPC, dan Anggota Partai Ummat”.
Dalam orasinya, Wakil Sekretaris I DPD Partai Ummat Batam, Yasinta Jasnidar mengatakan, pengunduran diri para pengurus dan kader partai dikarenakan adanya masalah internal. Namun ia tidak menjelaskan pokok permasalahan tersebut.
Baca: Rudi Copot Kapus Tanjungbuntung, Imbas Lambatnya Penyelamatan Korban Tenggelam di Batam
“Beberapa langkah juga telah kami tempuh, namun tidak mendapat solusi. Oleh karena itu, kami pendiri serta pengurus inti Partai Ummat Kota Batam memutuskan untuk mundur massal dari Partai Ummat Kota Batam,” ujar Jasnidar dalam orasinya.
Jasnidar menjelaskan, pengurus Partai Ummat Kota Batam telah memberikan somasi ke pengurus pusat namun, tidak ada tanggapan. Sehingga, setengah dari pengurus dan kader partai binaan Amien Rais tersebut memilih untuk mengundurkan diri massal.
Sementara itu, Nur Syafriadi, Ketua DPW Partai Ummat Kepri mengaku belum menerima surat pengunduran diri pengurus dan kader. Kendati demikian, dia menyebut sudah mengetahui jika sejumlah kader berseberangan dan akan mengundurkan diri.
Baca: Bangun Tidur, Anak Shock Dapati Bapaknya Tewas Tergantung di Perum Bukit Asri Sekupang
“Kemarin ada lima orang yang protes dan ingin mengundurkan diri. Tapi sejauh ini saya belum menerima suray pengunduran dirinya,” kata Nur Syafriadi.
Informasi yang diterima pewarta, pengunduran diri ini ditenggarai permasalahan penandatanganan pakta integritas tanpa diketahui kader partai. Pengurus dan kader partai merasa tersinggung, mereka pun memilih mengundurkan diri.
Meski baru seumur jagung, permasalah internal Partai Ummat sudah terlihat di beberapa kota. Sebelumnya, sejumlah kader Partai di Cirebon, Depok dan, Cianjur juga menyatakan pengunduran diri massal. (red)