Batamline.com, Batam – Tren gaya hidup sehat menggerek minat gowes di berbagai kalangan. Selain itu faktor polusi dan kemacetan membuat orang jadi lebih memilih kendaraan yang ramah lingkungan dan praktis.
Perbedaan rasa pengalaman saat menggunakan sepeda mahal pun menjadi salah satu alasan untuk lebih memilih mengikuti tren ini.
Baca: Mayat Terapung di Laut Jembatan I Barelang, ini Cirinya
Hal itu membuat trens sepeda mahal menjamur di Indonesia, bahkan sepeda merk Brompton bisa mencapai harga Rp 50 juta
Sepeda lipat (Seli), sepeda gunung (MTB) dan sepeda anak menjadi tiga model utama dari model sepeda yang menjadi tren di Indonesia.
Sepeda lipat mulai booming lagi, setelah turun pada 2009 dan 2012 lalu.
Pantauan di pasar seken Sengkuang, harga sepeda lipat naik 100 persen setelah banyak warga Batam mencari sepeda lipat.
Baca: Liga Italia; Juventus Kandaskan Perlawan Lazio 2-1, CR7 dan Ciro Immobile Berebut Top Skor
Baca: Aksi Konyol Harry Maguire Saat Hadapi Chelsea, dari Gol Bunuh Diri Hingga Gocek Bola di Pertahanan
Sebelum booming, sepeda bekas hanya dibandrol Rp500 ribu. Namun, saat menjadi tren, harga sepeda bekas ini mencapai Rp1,2 juta hingga Rp2,5 juta.
“Kami sampai kehabisan stok sepeda, terutama sepeda lipat,” ujar Iwan, salah satu pedagang sepeda di Pasar Seken Sengkuang, Selasa (21/7/2020).
Peminat sepeda lipat bukan hanya masyarakat kalangan menengah. Namun kalangan atas hingga pejabat juga mengandrungi trens sepeda saat ini. (mka)
Editor: bang