Perusahaan di Batam Kembali Rekrut Tenaga Kerja Baru dan Beri Lembur

Kadisnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti
Kadisnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti

Batamline.com, Batam – Sektor industri di Batam kembali menggeliat. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah perusahaan yang mulai menambah jam kerja atau over time (OT) karyawannya setelah, beberapa bulan terakhir hanya menerapkan jam kerja normal karena dampak corona virus disease (Covid-19).

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan sejak adanya Covid-19 hampir semua kegiatan usaha terkena dampak. Tidak terkecuali industri Batam. Dimana, pasokan bahan baku dari luar negeri sempat terhambat, karena beberapa negara menerapkan lockdown.

Read More

“Kita bersyukur saat ini industri di Kota Batam mulai menggeliat kembali. Beberapa perusahaan sudah kembali menambah jam kerja atau lembur agar bisa memenuhi permintaan dari luar,” kata Rudi, Senin (20/7).

Baca: Kabar Gembira, Sejumlah Perusahaan Asing di Batam Mulai Ramai Buka Lowongan Kerja

Perusahaan, lanjutnya, tidak saja menambah jam kerja. Tapi beberapa diantaranya sudah mulai juga kembali merekrut karyawan untuk memenuhi target pesanan dari Eropa, Jepang dan negara lainnya. Hal ini tentunya menjadi tren yang positif bagi ekonomi Kota Batam.

Laporan yang diterimanya, industri di Batam khususnya sektor manufaktur memang berangsur kembali normal. Kendati demikian, pihaknya terus mengingatkan agar perusahaan tetap melaksanakan protokol kesehatan sebagaimana imbauan Pemko Batam.

“Sudah beberapa bulan ini perusahaan buka terus. Ini membuktikan pesanan kembali lancar pasca tersendat beberapa bulan sejak Covid-19,” sebutnya.

Baca: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Terapung di Perairan Barelang
Baca: Ternyata Plat Hitam di Mobil Dinas Ketua DPRD Kepri Milik Avanza

Mengenai dampak resesi terhadap sektor industri dan tenaga kerja, Rudi menyebutkan hingga saat ini tidak ada berpengaruh. Untuk produksi barang yang ada di Batam tidak dikirim untuk perusahaan yang ada di Singapura.

“Barang yang diproduksi hanya dipasarkan melalui Singapura. Sehingga tidak berdampak terhadap pesanan barang yang diproduksi di Batam,” jelasnya.

Meningkatnya lowongan kerja hingga bertambahnya jam lembur juga dibenarkan Fitri, salah seorang buruh pabrik kawasan Industri Batamindo. Menurutnya, selama pademi Covid-19, perusahaan di tempatnya bekerja sempat melakukan pengurangan tenaga kerja.

“Sekarang lagi penambahan orang (tenaga kerja baru). Kami (buruh kontrak) sering lembur akhir-akhir ini. Sudah jadi dua shift kerja sekarang,” sebutnya. (dva)

Editor: bang

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *