Batamline.com, Batam – Sudah enam tahun lamanya Mia Khalifa pensiun dari industri film dewasa. Meski begitu, perempuan berdarah Lebanon tersebut masih saja lekat dengan image sebagai bintang porno. Ia bahkan masih menempati salah satu bintang populer di sebuah situs penyedia konten film dewasa.
Baru-baru ini, Mia mengungkap pengakuan mengejutkan. Perempuan yang kini berusia 27 tahun tersebut membeberkan dampak membuat video rating X pada kesehatan mentalnya.
“Setiap jam mengalami serangan disosiatif mengingat ratusan juta orang mengingat Anda. Semata-mata berdasarkan tiga bulan kehidupan Anda yang paling terendah, paling beracun, dan paling tidak biasa ketika masih berusia 21 tahun,” tulis Mia lewat akun TikTok miliknya, seperti dikutip dari The Sun, Jumat (26/6/2020).
Mia juga sempat merespon pengguna TikTok lain yang bercanda akan membuat video porno untuk mendapat banyak uang. Menurutnya, dikenal sebagai bintang porno ternyata tak sepadan dengan jumlah uang yang diterima.
“Perempuan, jangan lakukan itu…itu tak sepadan,” tulisnya.
Mia mengaku ia hanya mendapat 9.600 pound sterling atau sekitar Rp170 juta dari video yang dibintanginya meski ia sangat populer. Bahkan, ia tak mendapat tambahan uang walau filmnya masih banyak diakses penonton.
Merasa Dihantui
Mia mengaku berupaya selama bertahun-tahun agar video yang menampilkannya di berbagai situs dewasa dihilangkan, namun gagal.
Salah satu video yang ingin jejak digitalnya hilang adalah rekam gambar memperlihatkan dirinya mengenakan hijab saat memerankan adegan tak pantas. Hal itu memicu ancaman pembunuhan dari sejumlah kaum Muslim.
Mia yang dibesarkan dalam ajaran Katolik mengklaim ia berada dalam tekanan saat melakukan video tersebut. Karenanya, ia merasa dihantui dengan 11 video porno yang pernah dibuatnya.
Perasaan tersebut diungkap saat menanggapi Instagram Story milik pengguna bernama Poppymillsx. Ia menuliskan, “Sekali Anda membuatnya dan beredar luas, Anda adalah aktris porno. Jadi, sangat mudah untuk memfilmkan 100 lebih, citra Anda sudah rusak, kan?”
“Produser dan orang-orang di atas menggunakan itu untuk menekan wanita muda untuk mendatangani kontrak yang tidak hanya sulit bagi mereka untuk meninggalkannya, tetapi juga membuat mereka tak berhak atas video-video tersebut,” sambungnya.
“Perempuan seperti Mia Khalifa memiliki video tersebut dari bertahun-tahun lalu yang tidak akan pernah menghilang. Perempuan dihantui oleh keputusan yang mereka buat bertahun-tahun lalu. Tapi, itu bukan keputusan mereka. Mereka dieksploitasi. Tolong hanya dukung porno yang etis sehingga semua berdasarkan aturan kreator. Jangan dukung perempuan rapuh lain dieksploitasi karena mereka membutuhkan uang untuk membayar sewa.”
Mia pun menuliskan komentar, “Sebelas video itu akan menghantuiku sampai aku mati, dan aku tak ingin perempuan muda lainnya mengalaminya – karena tidak seorang pun semestinya mengalami hal itu.”
Sumber: Liputan6.com
Editor: Uncu