Batamline.com, Sidoarjo – Polemik kewajiban pembayaran royalti lagu dan musik kini merembet hingga ke sektor transportasi darat. Setelah sebelumnya kafe dan restoran memilih tidak memutar lagu Indonesia, sejumlah Perusahaan Otobus (PO) kini juga menghentikan pemutaran musik di dalam bus mereka.
Fenomena ini ramai dibicarakan setelah sebuah unggahan akun @ekopriianto di media sosial Threads menjadi viral. Dalam unggahannya, ia membagikan foto pengumuman dari salah satu PO Bus di Sidoarjo, yakni PO Eka Mira, yang melarang kru bus memutar musik Indonesia.
“Gara-gara royalti lagu, merambat ke mana-mana termasuk ke bus umum. Pengelola bus sudah mulai menghimbau kru untuk tidak putar musik,” tulis akun tersebut, Minggu (17/8/2025).
Dalam pengumuman resmi bertanggal 16 Agustus 2025, manajemen PO Eka Mira menegaskan kepada seluruh kru agar tidak lagi memutar lagu atau musik Indonesia selama perjalanan.
Selain PO Eka Mira, PO Sumber Alam juga mengambil langkah serupa. Melalui akun Instagram resminya @sumberalam.id, perusahaan yang melayani rute Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) itu mengumumkan kebijakan penghentian pemutaran musik dengan menyertakan tagar #TransportasiIndonesiaHening.
“Hallo @saclovers, penumpang setia Bus Sumber Alam. Mengacu pada PP No. 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Musik dan Lagu di Angkutan Umum serta Bus, PT Sumber Alam Ekspres untuk sementara waktu tidak memutar musik atau lagu selama perjalanan,” tulis pengumuman tersebut.
Pihak PO Sumber Alam menjelaskan, kebijakan ini merupakan bentuk kepatuhan terhadap aturan sekaligus untuk menghindari potensi pelanggaran. Selain itu, keputusan ini juga diambil agar harga tiket tidak terbebani biaya tambahan terkait royalti.
Meski demikian, perusahaan menegaskan pelayanan terhadap penumpang tetap menjadi prioritas utama. “Perjalanan mungkin berlangsung dalam suasana hening, namun kenyamanan, keamanan, dan pelayanan terbaik tetap kami utamakan,” tulis akun @sumberalam.id.
Sumber: detiktravel
