PSK Tewas di Bunuh Tukang Siomay Usai Berhubungan Badan di Semarang, Marah Karena di Ejek

terjun dari hotel
foto: ilustrasi/int

Batamlie.com, Semarang – PSK tewas dibunuh pelanggan yang ia kenal di aplikasi hijau MiChat.

Bukan tanpa alasan, Pria yang bekerja sebagai tukang siomay asal Semarang ini karena diejek gembrot.

Read More

Dia adalah Eko Prasetyo (22) ini tega dengan PSK yang dibookingnya, ia mencekik hingga tewas karena kesal diejeek.

Peristiwa cinta semalam berujung maut di kamar hotel ini dipicu rasa sakit hati pelaku karena dihina gembrot oleh korban inisial NJS (25) yang dipesannya via MiChat.

Eko mengaku setelah hubungan berbayar dengan korban selesai, ia langsung mencekik korbannya di kamar hotel nomor 24 pada Kamis (7/11/2024).

Alasan Eko melakukan tindakan tersebut karena tersinggung dengan perkataan korban yang menghina fisiknya.

“Saya merasa sakit hati karena korban menghina saya sebagai orang gemuk alias gembrot dan menyebut saya merepotkan dengan pemesanan ini,” ujar Eko saat di Mapolrestabes Semarang, Senin (11/11/2024).

Eko, yang sehari-hari bekerja sebagai penjual siomai, mengatakan datang ke Semarang untuk “healing” dan menghindari masalah di rumah.

Ia memesan layanan perempuan melalui aplikasi Michat, dengan kesepakatan tarif Rp500 ribu per jam.

Namun, saat bertemu, Eko mengaku kecewa karena penampilan korban berbeda dari ekspektasinya di foto aplikasi.

Setelah menawarkan uang Rp100 ribu untuk membatalkan transaksi, yang kemudian ditolak korban, Eko memutuskan melanjutkan transaksi.

Namun, ketika korban kembali melontarkan perkataan yang menyinggungnya, Eko terbakar emosi dan mencekik korban hingga tewas.

Pindahkan ke Bawah Ranjang

Setelah itu, Eko meninggalkan jasad korban di kamar mandi selama beberapa jam sebelum akhirnya memindahkannya ke bawah ranjang.

Ia mengaku sempat menginap satu malam bersama mayat korban sebelum melarikan diri ke Boyolali keesokan harinya.

Korban baru ditemukan pada Sabtu (9/11/2024) oleh petugas hotel.

Polisi kemudian berhasil menangkap Eko di Terminal Lama Boyolali pada Minggu (10/11/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.

Ketika ditangkap, Eko tampak tanpa menunjukkan penyesalan.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, ini merupakan pemesanan ketiga Eko melalui aplikasi kencan.

Eko sempat melakukan pemesanan dua kali pada Rabu (6/11/2024), namun korban yang tewas adalah pemesan ketiganya.

Motif pembunuhan diakibatkan oleh emosi Eko yang tersinggung setelah dihina oleh korban.

“Motifnya, tersangka tidak terima disebut sebagai pria gendut saat melakukan booking online,” jelas Irwan.

Sumber: Tribunnews

Related posts