Batamline.com, Batam – Penyebaran Covid-19 di Kota Batam semakin meningkat, menyusul ratusan karyawan PT Philips dan Infineon serta warga Batam lainnya terkonfirmasi positif.
Kondisi ini membuat kapasitas rumah sakit yang ada di Batam tidak mampu menampung pasien Covid-19 yang baru masuk.
Seperti yang terjadi di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang yang tidak mampu menampung jumlah pasien. Imbasnya, pemerintah mengambil kebijakan menggunakan Rusunawa milik BP Batam sebagai rumah sakit darurat.
Baca juga: Serang Kawasan Industri Batam, 186 Karyawan PT Philips dan Infineon Positif Covid-19
Ketua Bidang Kesehatan Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, Rusunawa yang berada di Tanjunguncang itu sebelumnya digunakan untuk menampung masyarakat yang reaktif setelah menjalani rapid test. Namun sekarang dialihfungsikan untuk pasien yang positif.
“Rusun BP Batam kita jadikan RS darurat buat pasien yang pasien positif memiliki gejalan ringan dan tanpa gejala,” ujar Didi, Rabu (23/9/2020) siang.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Tim Gugus Tugas Kota Batam tanggal 22 September 2020, terjadi peningkatan penambahan warga Batam yang terkonfirmasi positif Covid-19. Yakni, sebanyak 119 orang.
Baca juga: Begini Cara Satlantas Polresta Barelang Meriahkan HUT Lantas ke-65
Kondisi ini membuat jumlah warga Batam yang terpapar Covid menjadi 1357 kasus. Parahnya lagi, jumlah pasien yang sembuh dengan pasien positif hanya selisih 24 orang saja.
“Sekitar 669 orang sembuh. Yang dirawat sekarang ini mencapai 645 orang. Selisih yang sembuh dengan yang dirawat hanya 24 orang. Sehingga kapasitas rumah sakit tidak bisa menampung lagi,” jelas Didi.
Menurutnya, untuk RSKI Galang hanya memiliki daya tampung sebanyak 350 orang. Begitu juga dengan rumah sakit swasta lainnya tidak menampung pasien terlalu banyak.
“Sekarang jumlah pasien yang harus dirawat dua kali lipat dari daya tampung RSKI Galang. Makanya Rusunawa terpaksa difungsikan lagi,” tambah Didi.
Berharap Sanksi dan denda Diterapkan
Baca halaman selanjunya…
