“Kalau bisa janga sampai pakai Handsanitizer. Hal ini harus menjadi perhartian bersama,” tegasnya.
Rudi juga menjelaskan untuk kesehatan hewan kurban yang akan masuk ke Batam harus memenuhi standar kesehatan dari Kementerian Pertanian (Kementan). Pengawasan nantinya akan dilakukan secara ketat agar hewan-hewan yang masuk ke Batam benar-benar sehat dan layak untuk dijadikan hewan kurban.
“Ada yang tanya pada saya, boleh tidak jualan di pinggir jalan? Kalau soal itu koordinasikan saja ke Camat. Yang penting setelah Idul Adha harus bersih semua,” katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Zulkarnain mengatakan jumlah hewan kurban di Batam setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tahun 2019 lalu jumlahnya sekitar 3.904 hewan atau meningkat sekitar 41 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Di tengah pandemi Covid-19 saat ini tentunya ada beberapa hal yang berbeda dan banyak hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah terkait protokol kesehatan. Saat ini pihaknya juga masih menunggu juknis dari Kementerian Agama RI.
“Masih ada sekitar dua bulan, karena itu kita harus mempersiapkan mulai dari sekarang. Seperti yang disampaikan Pak Wali Kota tadi lantai tidak boleh tanah, harus sudah yang semen,” katanya. (dva)
Editor: bang