Batamline.com, Tanjungpinang – Sistem QR Code MyPertamina kini resmi diberlakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Tanjungpinang untuk pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite, salah satunya di SPBU Batu Hitam.
Aturan ini mulai efektif sejak Senin, 9 Desember 2024, setelah sebelumnya disosialisasikan melalui spanduk di semua SPBU.
Chip SPBU Batu Hitam, Ahmad menjelaskan bahwa masyarakat dapat memiliki QR Code yang diperoleh melalui pendaftaran di aplikasi MyPertamina atau website subsidi tepat.
“Kami sudah menginformasikan sejak bulan September lewat spanduk. Mulai tanggal 9 Desember, konsumen yang tidak memiliki QR Code tidak bisa membeli Pertalite, melainkan diarahkan ke Pertamax,” ujarnya.
Sistem QR Code diterapkan untuk memastikan BBM bersubsidi tersalurkan dengan tepat sasaran. Kendaraan roda empat yang terdaftar dapat membeli Pertalite hingga batas maksimal 120 liter per hari. Selain itu, sistem ini juga berlaku untuk pembelian solar bersubsidi.
“Sejauh ini, sekitar 85 persen konsumen sudah terdaftar. Kendala utama biasanya pada data kendaraan di STNK yang belum sesuai, sehingga perlu diperbarui,” tambahnya.
Dia menambahkan masyarakat juga menghadapi kendala lainnya dalam proses pendaftaran.
“Kendala biasanya pada proses pendaftaran yang membutuhkan email aktif, KTP, dan perangkat seperti ponsel,” jelas Ahmad.
Meski demikian, pihak SPBU terus mengarahkan konsumen untuk mendaftar secara mandiri atau meminta bantuan petugas jika mengalami kesulitan dan menekankan pentingnya aturan ini sebagai bagian dari regulasi yang ditetapkan Pertamina.
“Kini, di Tanjungpinang dan Bintan menyusul dengan implementasi penuh per 9 Desember 2024 ini,” tuturnya. (aji)