Batamline.com, Bogor – Suasana tenang di Kampung Lebak Pasar, Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, mendadak geger pada Sabtu (11/10/2025) sore. Seorang pria berinisial N ditusuk oleh istri sirinya, M, menggunakan gunting setelah pertengkaran hebat di rumah kontrakan mereka.
Kapolsek Klapanunggal Iptu Gayuh Agrisukma membenarkan insiden tersebut.
“Seorang wanita diduga melakukan penusukan terhadap suami sirinya menggunakan gunting,” ujarnya, Senin (13/10/2025).
Korban kemudian dilarikan ke RSIA Graha Kenari Cileungsi dengan luka tusuk di lengan kiri. Sementara M kini diperiksa oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bogor.
Pertengkaran yang Memuncak
Kisah kelam itu bermula dari cekcok rumah tangga yang sudah berlangsung sejak Kamis (9/10/2025). Ketika itu, keduanya bertengkar hebat melalui sambungan telepon.
Hingga Sabtu sore, saat N pulang ke kontrakan, pertengkaran kembali pecah. Penyebabnya sepele N menolak menyentuh makanan yang telah disiapkan sang istri.
Namun situasi berubah semakin panas ketika N memperlihatkan video tak pantas kepada anak mereka yang baru berusia dua tahun enam bulan.
“Video itu menampilkan harimau memangsa manusia. Anak korban ketakutan, muntah, dan menangis histeris,” tutur Iptu Gayuh.
M yang panik segera menenangkan anaknya dan mengganti pakaiannya. Namun musibah kecil terjadi pintu rumah terjatuh dan menimpa kepala sang anak. Hal itu justru membuat N marah besar.
Pertengkaran pun memuncak. N memukul M dengan kayu dan pengki, menyebabkan benjol di kepala dan memar di tangan. Di tengah kekerasan itu, M yang memegang gunting spontan menusuk suaminya dengan mata terpejam.
Tusukan itu mengenai lengan kiri N. Darah pun bercucuran. Warga sekitar segera berdatangan dan membawa korban ke rumah sakit.
“Penusukan terjadi spontan saat pelaku dalam tekanan dan takut dipukul lagi,” jelas Iptu Gayuh.
Kasus Ditangani Polisi
Kasus ini kini ditangani Unit PPA Polres Bogor. Polisi masih mendalami motif dan kondisi psikologis pelaku yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga sebelum insiden terjadi.
Tragedi ini menjadi potret getir rumah tangga yang retak oleh amarah, di mana luka fisik dan trauma justru menimpa mereka yang seharusnya saling melindungi. (*)
Sumber: Tribunnews