Batamline.com, Batam – Tim Ok OCE Maritim sambangi Pulau Akar Kelurahan Setokok Kecamatan Bulang, Batam. Kunjungan Tim OK OCE Maritim untuk mendengarkan aspirasi nelayan di pulau hiterland tersebut.
Awang Rajap, Ketua RW03 Kelurahan Kelurahan Setokok, Bulang mengaku nelayan sedang mengalami masa sulit. Bukan lantaran hasil laut yang menurun. Namun nelayan sulit untuk menjual hasil tangkapannya.
Baca: 6 dari 15 Orang yang Dijemput di RSKI Galang Jalani Pemeriksaan
Baca: Perampas Jenazah Covid Dijemput Polisi ke RSKI Galang
Kesulitan menjual hasil laut ini akibat dari Pademi Covid-19. “Biasanya kami jual hasil tangkapan ke restoran seafood dan hotel yang ada di sekitar Pulau Akar (sekitar Jembatan Barelang) atau, mengekspor ke Singapura. Tapi sekarang mereka sudah menolak,” kata Awang.
Sulitnya menjual hasil tangkapan nelayan ini karena restoran dan perhotelan di Kota Batam sedang sepi. Bahkan tidak sedikit restoran dan hotel yang tutup selama pademi. “Harga ikan juga turun sampai 50 persen dari harga biasanya,” keluhnya.
Dia memberikan contoh harga ikan kerapu. Biasanya, ikan kerapu ditawar seharga Rp120 ribu-Rp150 ribu perkilogram. Sekarang ikan tersebut hanya dihargai Rp70 ribu. Beberapa jenis ikan bahkan tidak laku di pasaran. Sehingga, ikan-ikan ukuran kecil dijadikan pakan ikan kerapu yang dibudidayakan.