Batamline.com, Batam – Satreskim Polres Karimun mencari dua tekong longboat yang diduga mengangkut sembilan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural. Dimana, kapal tersebut mengalami kecelakaan di perairan Karimun pada Senin (6/1/2024) kemarin.
Kapolres Karimun AKBP Robby Topan Manusiwa mengatakan, dua tekong asal NTT tersebut menceburkan diri ke laut usai kejadian naas tersebut.
“Dua tekong yang membawa sembilan penumpang TKI ilegal tersebut menceburkan diri ke laut, dan saat ini masih dalam pencarian oleh Tim gabungan,” kata Robby, Rabu (8/1/2024).
Robby menambahkan, para korban yang berhasil diselamatkan oleh Tim SAR masih berada di rumah trauma healing. Penyidik juga tengah mengambil keterangan mereka.
“Masih dalam pemeriksaan penyidik,” ucapnya.
Sebelumnya, dari data dari Basarnas Tanjungpinang menyebutkan bahwa satu dari tiga korban yang hilang diketahui merupakan balita berusia 2,5 tahun bernama Nur Asyifa.
“Dua korban lain yang masih dalam pencarian belum diketahui identitasnya,” kata Ardilla, Humas Basarnas Tanjungpinang, Selasa (7/1/2025).
Sementara itu, enam korban lainnya berhasil dievakuasi dengan selamat oleh kapal berbendera Liberia, MT Navig8 Guard yang kebetulan melintas di lokasi kecelakaan, tepatnya perairan timur Pulau Karimun Besar.
Korban selamat terdiri dari empat laki-laki dan dua perempuan. Mereka adalah Ismail (41) asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Matrae (45) asal Jawa Timur, Imran (40) asal NTB, dan Nono (40) asal Jawa Timur.
Kemudian dua korban perempuan yang selamat yakni Liman (40) asal NTB dan Nawiyah (37) asal Jawa Timur.
“Korban selamat yang laki-laki kini berada di Mako Lanal Karimun, dan dua korban perempuan saat ini dirawat di RSUD Muhammad Sani,” kata Ardilla.
Informasi yang beredar menyebutkan kapal longboat yang mengalami kecelakaan tersebut diduga mengangkut pekerja migran. Namun demikian, belum diketahui tujuan dari kapal tersebut. (jim)