Batamline.com, Natuna – Nasib Trasgis dialami oleh janda muda anak tiga di Natuna. Wanita panggilan ini tewas mengenaskan di dalam kamar kos usai menerima tamu melalaui aplikasi online.
Diketahui, Janda anak tiga tersebut tewas mengenskan di dalam kamar kos. Ia dibunuh dengan menggunakan sutas tali oleh pelaku yang diketahu berinisial AM.
Am tidak bisa menahan kemarahannya setelah disebut sebagai seorang pria yang lemah sahwat.
Tanpa pikir panjang, pelaku yang emosi akhirnya melampiaskannya dengan membunuh korban yang ia sewa dengan harga Rp 300 ribu di Aplikasi kencan.
Wakapolres Natuna, Kompol Paten Tarigan mengatakan, pelaku mengenal korban melalui aplikasi Michat untuk melakukan hubungan intim. Setelah melakukan komunikasi dan sepakat dengan harga Rp300 ribu sekali kencan, mereka memutuskan untuk bertemu di kontrakan korban.
“Pelaku datang sendiri di kontrakan korban menggunakan motor pada pukul 03.30 pagi,” ujar Kompol Paten Tarigan.
Kompol Paten Tarigan menuturkan, pelaku berinisal AM yang merupakan residivis kasus yang sama itu minta istirahat untuk merokok karena mengalami disfungsi ereksi atau lemah syahwat. Namun korban melontarkan kalimat yang menyinggung perasaan pelaku sehingga pelaku nekat menghabisi nyawanya.
“Ditanya korban, “kenapa lama betul? Kesini mau merokok atau apa?”. Jadi si pelaku tersinggung dan sakit hati sama korban,” katanya.
Dia menjelaskan, pelaku juga sempat kecewa dengan korban karena photo di aplikasi tidak sesuai dengan aslinya. Usai merokok, pelaku berpura-pura ingin melanjutkan hubungan intim dan meminta korban mengubah posisi membelakanginya.
Saat itulah, pelaku membunuh korban dengan tali yang ada di bawah meja samping tempat tidur korban. Tanpa pikir panjang, pelaku melilitkan tali tersebut ke leher korban dari belakang hingga membuat korban tewas di tempat.
Setelah membunuh korban, pelaku meninggalkan lokasi dan membuang tali tersebut ke laut untuk menghilangkan barang bukti.
“Korban sempat memberikan perlawanan, namun pelaku lebih kuat. Setelah memastikan korban tewas, pelaku membaringkan tubuh korban, memakaikan kembali bajunya, menyelimutinya, lalu mengambil handphone korban sebelum kabur,” tambah Kompol Paten Tarigan.(*)