Viral Mahasiswi PPDS Anastesi Diduga Dirundung Dokter Senior, Kemenkes Lakukan Investigasi

Perundungan oleh dokter
foto: ilustrasi/int

Batamline.com, Jakarta – Viral di media sosial, seorang mahasiswi PPDS anastesi di RSUD Kariadi mendapat perundungan yang diduga dilakukan oleh oknum dokter senior dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip). Oknum dokter tersebut disorot usai korban meninggal.

Perundungan yang tengah beredar di media sosial yakni dalam bentuk paksaan untuk makan lima bungkus nasi padang yang diduga dilakukan seorang dokter senior terhadap juniornya.

Read More

Menanggapi hal ini, Dekan FK Undip dr Yan Wusnu Prajoko membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun dia menegaskan hal itu terjadi tiga tahun lalu.

dr Yan menambahkan dia sangat menyayangkan kejadian perundungan yang terjadi namun menyebut tidak seharusnya kasus beberapa tahun lalu diungkit lagi.

Meski menyebut telah memberikan sanksi, pihak FK Undip tidak menyampaikan secara jelas bentuk hukuman yang diberikan kepada dokter yang melakukan perundungan ‘makan nasi padang’.

“Sudah tobat, sudah kapok. Sekarang dihubungkan dengan kasus ini. Beliau tidak ada hubungan dengan yang bersangkutan,” beber dia.

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, menyebut Kementerian Kesehatan RI telah menurunkan tim investigasi untuk mencari faktor pemicu dari meninggalnya mahasiswi PPDS Anestesi Undip.

“Sejak minggu lalu kita sudah turunkan tim investigasi ke Rumah Sakit Kariadi, kemudian mencari faktor-faktor untuk mencari apakah ada tekanan ataupun akibat perundungan yang kemudian menjadi pemicu kematian almarhumah,” kata dr Siti.

Saat ini, Kementerian Kesehatan sudah wawancarai saksi-saksi yang bersangkutan dalam kasus ini, baik dari senior, junior, teman satu angkatan korban, hingga dosen.

“Almarhumah juga dikatakan sakit ya sebelumnya, sehingga kita juga wawancarai para dokter yang merawatnya,” imbuhnya.

Ia menyebut, dalam waktu dekat Kemenkes akan menerima hasil kesimpulan investigasi. “Tim masih bekerja, sabar ya, paling lambat pekan depan kita sudah bisa mendapatkan kesimpulan,” pungkasnya.

Related posts