Batamline.com, Batam – Warga Rempang dan pihak PT Makmur Elok Graha (MEG) saling lapor polisi usai bentrok di Sembulang Hulu, Rabu (18/12/2024).
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Heribertus Ompsunggu mengatakan saat ini pihak kepolisian telah memanggil kedua belah pihak agar chaos di Rempang tidak terus berlanjut.
“Kita dudukkan permasalahannya, nanti kita minta keterangan hasil visum dari kedokteran,” kata Heribertus.
Menurut warga, peristiwa itu bermula dari perusakan spanduk penolakan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City oleh karyawan PT MEG. Warga yang melihat, mengejar lima orang karyawan PT MEG tersebut.
“Saat kita konfirmasi, pihak PT MEG mengaku tidak melakukan perusakan spanduk,” sebut Heribertus.
Karyawan PT MEG kocar-kacir dikejar warga. Hingga salah satu diantaranya tertangkap. Pria itu pun diamankan.
“Tapi mereka main hakim sendiri, warga mengamankan karyawan PT MEG berjam-jam,” Heribertus menyayangkan peristiwa itu.
Polsek Galang berusaha menengahi. Polisi meminta warga untuk melepaskan karyawan PT MEG. Tapi warga menolak dan meminta kesepakatan terlebih dahulu agar tidak ada lagi intervensi dari pihak perusahaan terkait PSN Rempang Eco-City.
“Di saat berjalan (mediasi), karyawan PT MEG penyerangan. Mereka ingin menyelamatkan temannya dan tidak terima temannya diperlakukan seperti itu,” Heribertus menduga ada yang memprovokasi.
Akibat penyerangan itu sejumlah orang terluka. Menurut Heribertus, warga yang terluka sekitar lima orang. Sedangkan dari pihak PT MEG satu orang, yakni karyawan yang disandera warga.
Heribertus juga meminta agar tak ada lagi tindakan main hakim. Jika terjadi permasalahan di lapangan, foto dan laporkan ke pihak berwajib. Polresta Barelang akan menindaklanjutinya.
“Kondisi saat ini sudah kondusif, kita lakukan pengamanan di lokasi dengan 70 personel dan 25 dari Kodim,” pungkasnya.