Batamline.com, Batam – Ebrahim Raisi dilantik sebagai Presiden Iran, Selasa (3/8/2021). Figur Ultrakonservatif itu menggantikan presiden moderat Hassan Rouhani yang telah menjabat selama dua periode berturut-turut.
Pria 60 tahun itu memenangkan pemilu pada Jumat (18/6/2021). Sosok yang dikenal sebagai anak didik Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Al Khamenei itu mengantongi 61,95 persen suara.
“Mengikuti pilihan rakyat, saya menugaskan Hojatoleslam Ebrahim Raisi yang bijaksana, tak kenal lelah, berpengalaman dan populer, sebagai Presiden Republik Islam Iran,” tulis pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah dekrit yang dibacakan oleh kepala stafnya dilansir dari Detikcom.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (3/8/2021), Ebrahim Raisi menggantikan presiden moderat Hassan Rouhani, yang pencapaian bersejarahnya adalah perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan besar dunia.
Namun seperti yang diketahui, saat ini Iran tengah berusaha mempertahankan kesepakatan nuklirnya dan membebaskan diri dari sanksi Amerika Serikat. Ebrahim Reisi akan menduduki kekuasaan di masa kritis.
Ebrahim Raisi dalam pidato pelantikannya mengatakan, pemerintahnya akan berusaha untuk mencabut sanksi-sanksi Amerika Serikat yang “menindas”, tetapi “tidak akan mengikat standar hidup bangsa dengan keinginan orang-orang asing”.
Baca: Masyarakat Batam Harus Bersabar, PPKM Level 4 Masih Berlanjut 7 Hari Lagi
Baca: Masyarakat Batam Harus Bersabar, PPKM Level 4 Masih Berlanjut 7 Hari Lagi
Media lokal melaporkan, pembatasan lalu lintas diberlakukan di jalan-jalan di sekitar tempat pelantikan Raisi, dengan perjalanan udara domestik dari dan ke ibu kota dilarang selama dua jam.
Raisi yang merupakan mantan kepala kehakiman, telah dikritik oleh negara-negara Barat karena catatan hak asasi manusianya.
Media lokal melaporkan, pembatasan lalu lintas diberlakukan di jalan-jalan di sekitar tempat pelantikan Raisi, dengan perjalanan udara domestik dari dan ke ibu kota dilarang selama dua jam.
Setelah seremoni hari ini, Raisi akan dilantik di depan parlemen pada hari Kamis (5/8) saat dia akan menyerahkan susunan pemerintahan yang diusulkannya.
Kepresidenan Raisi akan mengkonsolidasikan kekuasaan di tangan kaum konservatif setelah kemenangan pemilihan parlemen 2020 mereka, yang ditandai dengan diskualifikasi ribuan kandidat reformis atau moderat.
Bulan lalu, dia meminta parlemen untuk “kerja sama” guna meningkatkan harapan rakyat Iran di masa depan.
“Saya sangat berharap untuk masa depan negara dan yakin bahwa kesulitan dan keterbatasan dapat diatasi,” katanya saat itu. (*)
									
													





