Dalam reka adegan tersebut, ketiga tersangka memakai pakaian tahanan berwarna kuning dan sandal jepit memperagakan setiap adegan dalam pengawalan ketat polisi militer.
Dandim 0701 Banyumas Letkol Inf Chandra saat dikonfirmasi membenarkan ada beberapa adegan yang diperagakan di lokasi tersebut.
“Ada beberapa adegan yang diperagakan tapi TKP-nya berada di Jembatan Menganti ini,” kata Letkol Chandra dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (4/1/2021).
Namun demikian, Letkol Chandra tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait rekonatruksi tersebut karena bukan wewenangnya.
“Saya tidak bisa memberikan jawaban lengkap karena ada yang lebih berwenang melakukan pengembangan dan penyelidikan,” ujarnya.
Adapun dalam reka adegan tersebut, kedua korban digantikan dengan alat peraga berupa boneka.
Berdasarkan hasil rekonstruksi, ketiga anggota TNI AD itu membuang tubuh Handi dan Salsabila ke aliran Sungai Tajum setelah menepikan mobil Panther hitam yang ditumpanginya.
Oleh ketiga tersangka anggota TNI AD, lalu tubuh kedua korban dibuang dari atas jembatan.
Korban pertama dibuang dengan posisi kepala terlebih dahulu di sisi barat jembatan. Di titik yang sama, korban kedua dibuang dengan posisi kaki terlebih dahulu.
Selain di Jembatan Sungai Tajum, Puspomad sebelumnya juga melakukan rekonstruksi di lokasi kawasan Nagreg, Bandung, Jawa Barat, tempat Handi dan Salsabila ditabrak oleh 3 tersangka.
Dari rekonstruksi di lokasi itu, terungkap posisi kedua korban setelah tertabrak. Hal itu diketahui dari adegan pertama bahwa posisi korban Salsabila ternyata masuk ke kolong mobil. Sedangkan korban Handi berada di samping mobil.