Batamline.com, Batam – Habib Bahar Bin Smith kembali ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan oleh polisi. Ia dilaporkan telah melakukan penganiayaan terhadap sopir taksi online pada Tahun 2018 silam.
Kasus tersebut dilaporkan korban pada 2018 dan kembali diangkat oleh polisi. Namun polisi belum menjelaskan secara rinci terkait kasus tersebut.
Kuasa hukum Habib Bahar Bin Smith mengatakan, polisi kembali menyoalkan kasus penganiayaan terhadap sopir taksi online berinisial A. “Iya dulu (sopir transportasi online) 2018 itu. Bukan santri,” kata Aziz Yanuar dilansir Batamline.com dari Kompas.com, selasa (27/10/2020).
Aziz menjelaskan, dugaan penganiayaan terhadap korban berinisial A itu terjadi pada 2018 silam di wilayah Bogor, Jawa Barat. Saat itu korban terlibat cekcok yang menyangkut masalah harga diri keluarga Bahar.
Cekcok tersebut berujung pada perkelahian di kediaman salah satu kerabat keluarga Bahar di sekitar Bogor.
“Kurang lebih ceritanya itu waktu itu Habib Bahar pulang ke rumah, kemudian pelapor tuh ada di rumah. Ada kesalahpahaman di situ, cekcok gitu dan terjadilah perkelahian. Habib Bahar bersikap begitu karena merasa harga diri keluarganya harus dibela, tapi itu sudah clear. Artinya salah paham, makanya setelah itu ada klarifikasi,” kata Aziz.
Menurutnya, korban langsung membuat laporan ke polisi, tepat setelah kejadian. Namun setelah itu ke dua belah pihak berdamai. Bahkan korban bersama kuasa hukumnya telah mencabut laporan polisi dengan beberapa barang bukti.
Baca: Temuan Mayat Pria di TPA Punggur, Ini Kata Polisi
Aziz pun mempertanyakan kasus yang telah selesai itu kembali bergulir hingga penetapan tersangka.
“Sebenarnya kan pelapor juga cinta sama Habib Bahar gitu kan. Nah, jadi bukti perdamaian ada, kita punya itu. Pencabutan laporan juga sudah disampaikan ke pihak kepolisian, itu informasi dari kuasa hukum pelapor,” kata Aziz.
