LK Global Shipping Malaysia Heran Dilaporkan Balik Pihak Pemotong Kapal Sengketa di Batam

Kapal tanker sengketa dipotong
Kapal tangker sengketa

Batamline.com, Batam – Kisruh kapal tanker sengketa diduga hasil curian yang yang dititipkan di galangan kapal kawasan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam masih berlanjut di Polda Kepri. Dimana, Kapal Tangker CR6 yang merupakan objek sitaan kepolisian Malaysia dan dititipkan di kawasan PT. Marinatama Gemanusa telah dipotong oleh orang tidak dikenal.

Kemarin, Kamis (22/2/2024), pihak pemotong kapal, Akong alias Simon melaporkan balik LK Global Shipping (M) Sdn Bhd. Mereka menyebut pihak LK Global Shipping masuk ke area perusahaan tanpa izin dan menghalangi proses pemotongan kapal hingga melakukan pengancaman.

Read More

Kasubdit 3 Jatanras Polda Kepri, AKBP Michael Hutabarat saat dikonfirmasi pun membenarkan adanya laporan tersebut. “Iya. Kita mau cari tahu asal usul kapal sengketa tersebut dan saat ini masih kita periksa terkait kasus pencurian kapal yang prosesnya masih dalam perkara di kepolisian Malaysia hingga terjadi pemotongan kapal,” kata Michael singkat, Jumat (23/2/2024).

Baca: Kapal Tangker CR 6 yang Dititipkan di Tanjung Uncang Dipotong Orang Tak Dikenal, Pihak Agen Protes

Sementara itu, pihak LK Global Shipping (M) Sdn Bhd menyebut, kapal tersebut merupakan sitaan polisi Malaysia dengan IMO nomor 8675916/AGGREGATE CARRIER. Kapal tersebut hilang dari pelabuhan di Johor Malaysia pada 26 November 2023.

Setelah mengetahui kapal tersebut berada di Indonesia, mereka pun melaporkan ke Polda Kepri hingga Mabes Polri. Bahkan, laporan tersebut sudah lima kali.

“Kapal tersebut dititipkan ke PT. Marinatama Gemanusa atas rekomendasi Polairud Polda Kepri. Itu barang bukti dan masih dalam proses penyelidikan polisi Malaysia, tapi malah dipotong,” kata Mohamad Aliff Bin Mohd Yusof, pemilik LK Global Shipping (M) Sdn Bhd sebagai Shipping agent.

Ia pun membenarkan jika telah mendatangi perusahaan tersebut bersama kepolisian Malaysia. Namun, ia heran karena dilaporkan balik ke Polda Kepri.

“Mereka malah membuat laporan ke Polda dan saat ini dipanggil Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Kepri atas dugaan menghalangi pekerjaan pemotongan dan memasuki area di sana,” ujarnya. (jim)

Related posts