Batamline.com, Batam – Bersepeda memang baik untuk kesehatan tubuh. Selain memperkuat otot, bersepeda juga ramah lingkungan dan irit. Sehingga bersepada kini digandrongi oleh semua lapisan masyarakat.
Bersepeda membuat disfungsi ereksi atau impotensi?
Bersepeda kerap dikaitkan dengan Disfungsi ereksi atau impotensi. Ternyata anggapan ini dari segi medis benar adanya.
Dilansir dari Alodokter.com, bersepeda dapat membuat penis sulit mengeras. Dan jikalau terjadi ereksi, sulit untuk mempertahankannya.
Impotensi juga meredupkan gairah seksual pria. Namun jangan khawatir. kondisi ini tidaklah permanen.
Normalnya, ketika duduk, kita akan membebankan berat badan pada tulang duduk (tuberositas iskia). Bagian tubuh ini dikelilingi oleh lemak dan otot-otot dan tidak memiliki organ, saraf, atau arteri. Area ini bisa membantu kita duduk dengan nyaman secara berjam-jam.
Sayangnya, sebagian besar pengendara sepeda membebankan berat tubuh di sadel sepeda yang tidak cukup lebar untuk menopang tulang duduk.
Baca: Penting! Ikuti Tips Ini Agar Tubuh Tetap Sehat di Musim Hujan
Hasilnya, mereka membebankannya ke area yang terletak di sekitar samping luar perineum. Area ini berbentuk kanal sepanjang ischiopubic rami (struktur penghubung antara tulang duduk dan tulang kemaluan).
Area tersebut mengandung jaringan ereksi, arteri dan saraf ke penis. Tekanan pada area tersebut bisa merusak arteri serta saraf . Padahal, arteri dan saraf tersebut memiliki peranan penting dalam membantu proses ereksi.
Nah, gejala awal yang menandakan arteri dan saraf telah rusak yaitu munculnya sensasi mati rasa atau kesemutan pada area intim pria.
Menurut penelitian, risiko pria mengalami impotensi lebih tinggi ketika bersepeda dalam waktu yang lama, sekitar lebih dari tiga jam tiap minggunya.
