Batamline.com, Batam – Di tengah banyaknya korban yang terpapar Covid-19, masih ada saja masyarakat yang tidak percaya bahaya Covid-19. Mulai dari tidak mau menyerahkan jenazah terpapar Covid-19, nekat membawa jenazah hingga, tidak mau dikarantina.
Bahkan ada yang kabur saat didatangi Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kota Batam. Hal ini berimbas pada ketidak percayaan publik pada tim gugus tugas sehingga rantai penyebaran Covid-19 terus berlanjut.
Baca: Uji Klinis Obat Covid-19 Unair Ditinjau Ulang KSAD
Jumat (21/8/2020) kemarin, dua orang yang hendak dikarantina kabur dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Mereka bernama Hertina Linda, warga Marcelia Batam Kota yang bekerja sebagai pedagang Tos 3000 Jodoh. Dan, Aditya Bayu Erlangga (29) warga Kampung Raya Regas Kelurahan Parit Benut Kecamatan Meral, Karimun.
Hertina merupakan salah seorang kerabat dari seorang Pendeta di Tiban yang meninggal dengan status positif Covid-19. Dia turut terlibat dalam aksi merebut jenazah pendeta tersebut dari rumah sakit.
Dalam kasus ini, 25 orang sudah dikarantina. Namun Hertina sepertinya tidak percaya bahaya Covid-19. Dia menolak saat hendak dibawa dan kabur melalui pintu belakang rumah duka.