Hotel Karantina Malah Jadi Tempat Pesta ‘Esek-esek’

Hotel karantina
ILustrasi hotel karantina jadi tempat esek-esek. (Istimewa)

Batamline.com, Melbourne – Selama masa pandemi Covid-29 ini banyak bangunan yang kemudian di alih fungsikan. Baik untuk karantina atau lainnya.

Beberapa di antaranya dijadikan sebagai rumah sakit umum darurat maupun sebagai lokasi karantina pasien yang diduga terinfeksi covid-19.

Read More

Namun belakangan ini kembali ada sebuah berita viral yang menghebohkan masyarakat. Kabar ini berasal dari Negara Kangguru, Australia.

Tepatnya di di kota Melbourne berhembus kabar adanya skandal ‘esek-esek’ di sebuah hotel yang dijadikan lokasi karantina.

Jumlah Terinfeksi Bertambah

Dilansir IDN, Kasus ini semula dicurigai karena makin banyaknya kasus peningkatan pasien yang terinfeksi Covid-19 dari lokasi tersebut.

Baca juga: Square Tutup Pasca 5 Personel Grup Band-nya Positif Covid-19

Serta adanya laporan jika beberapa pekerja kontrak tidak mengikuti protokol di tempat karantina.

Karena banyaknya pendatang dari luar negeri, ada 31 laporan pertambahan kasus. semua itu terkait dengan hotel Melbourne Stamford Plaza, serta hotel Rydges on Swanston yang berada di ibu kota Victoria.

Padahal saat itu, pemerintah setempat telah mengeluarkan aturan jika hanya warga negara Australia dan penduduk tetap yang diizinkan masuk ke negara ini, dengan beberapa pengecualian.

Serta bagi mereka yang tiba di Australia harus melakukan karantina wajib selama 14 hari di fasilitas yang dikelola atau ditunjuk oleh pemerintah.

Hingga pemerintah setempat telah memerintahkan kontrol ketat bagi seluruh hotel untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.

Namun muncul banyak dugaan jika pelanggaran ini salah satunya karena kurangnya pelatihan untuk para penjaga.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Victoria yang mengelola karantina di negara bagian itu.

Perdana Menteri negara bagian Victoria, Daniel Andrews, mengumumkan bahwa pemerintah negara bagian akan menyediakan dana sebesar USD 3 juta untuk mendukung penyelidikan. Kabar ini dikeluarkan pada Kamis, 2 Juli ini.

Saat ini dilaporkan adanya 73 kasus baru pada hari Rabu sehingga total kasus menjadi 370. Sementara dalam 2 minggu terakhir belum ada turis yang diizinkan masuk ke Melbourne.

Pihak berwenang lalu memberlakukan lockdown baru di beberapa bagian di kota Melbourne. (Disadur padangkita.com)

Editor: Uncu

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *